Sony A7V: Upgrade Signifikan dari A7IV ?

Sony A7 V adalah generasi kelima dari lini A7 — seri yang selama ini jadi working horse-nya sistem full-frame mirrorless Sony.

CAMERA

Fajar Kristiono

12/4/20255 min read

Sony A7 V: Evolusi Serius dari A7 IV untuk Fotografer & Kreator Hybrid

Oleh — Fajar Kristiono

Generasi Kelima WORKING HORSE - nya Sony

Sony A7 V adalah generasi kelima dari lini A7 — seri yang selama ini jadi working horse-nya sistem full-frame mirrorless Sony. Bukan seri yang paling mewah, tapi justru seri A7 ini yang paling sering dipakai kerja karena:

  • Resolusi pas,

  • Fitur seimbang untuk foto–video,

  • Harga masih di level “masuk akal” untuk profesional dan enthusiast serius.

Buat konteks: di artikel ini, saya belum pegang unitnya langsung yaaaa.
Semua analisis disusun dari:

  • Spesifikasi resmi Sony, dan

  • Pengamatan dari berbagai reviewer luar negeri yang sudah test A7 V,

  • Ditambah pengalaman pribadi saya bertahun-tahun pakai A7 IV.

Jadi sudut pandangnya: “gue user A7 IV yang lagi menimbang, apakah A7 V ini worth dijadikan upgrade body kerja.”

Apa yang Baru di Sony A7 V?

Secara garis besar, A7 V membawa beberapa upgrade utama:

  1. Sensor baru dengan readout jauh lebih cepat

  2. Burst foto sampai 30 fps

  3. Stabilisasi (IBIS) lebih kuat

  4. Video 4K yang lebih fleksibel

  5. Layar dan konektivitas modern

  6. Baterai & ergonomi yang disempurnakan

Mari kita bedah satu-satu.

1. Sensor 33 MP “Partially Stacked” dengan Readout Lebih Cepat

A7 V tetap memakai sensor full-frame 33 MP, tapi dengan arsitektur baru yang disebut partially stacked.

Dari penjelasan teknis & hasil uji reviewer luar negeri, implikasinya:

  • Readout sensor sekitar 4,5× lebih cepat dibanding A7 IV

  • Efek “jello” dan distorsi saat gerakan cepat berkurang signifikan

  • Burst 30 fps jadi mungkin tanpa bikin kamera “kewalahan”

Sony juga mengklaim dynamic range hingga 16 stop, naik dari klaim 15 stop di generasi sebelumnya. Di lapangan, reviewer luar negeri melaporkan:

  • Highlight dan shadow recovery tetap di level yang sangat usable

  • Karakter noise di ISO tinggi masih sangat bisa diajak kerja

Buat praktisi, artinya: kamera ini cukup aman untuk job yang menuntut fleksibilitas editing — baik untuk still maupun video.

2. 30 FPS Stills dengan Tracking AF & AE

Ini salah satu upgrade yang paling kelihatan di atas kertas:

  • A7 V bisa tembak hingga 30 fps dengan tracking autofocus dan auto exposure,

  • Tiga kali lebih cepat dari A7 IV yang mentok di sekitar 10 fps.

Di uji lapangan reviewer:

  • Kecepatan ini konsisten selama kartu memori kuat menampung data,

  • Dipadukan dengan AF generasi terbaru yang lebih pintar mendeteksi subjek manusia/hewan/kendaraan.

Buat siapa fitur ini terasa banget?

  • Fotografer wedding yang sering mengejar momen ekspresi sepersekian detik

  • Fotografer sports / action / dance

  • Fotografer kids / pets yang serba random

Kalau selama ini di A7 IV kalian sering “telat sepersekian detik”, Sony A7 V ini akan memberikan ruang jauh lebih besar untuk memilih frame terbaik.

3. Autofocus Generasi Terbaru dengan AI Tracking

A7 V membawa algoritma AF baru dengan kombinasi:

  • 759 titik phase detection,

  • Area coverage yang luas,

  • Peningkatan subject recognition dengan bantuan pemrosesan AI.

Dari pengamatan reviewer luar negeri:

  • Eye AF lebih “lengket”, terutama di kondisi sulit,

  • Tracking subjek kecil atau bergerak cepat lebih konsisten,

  • Subjek non-manusia (hewan, kendaraan, dsb.) juga mendapat peningkatan deteksi.

Buat workflow, ini berarti:

  • Lebih sedikit miss-focus pada aperture besar,

  • Lebih pede pakai continuous AF di job yang serba cepat,

  • Face/body tracking lebih bisa diandalkan untuk video.

4. Stabilisasi (IBIS) Sampai 7,5 Stop

A7 V dibekali IBIS 5-axis dengan rating:

  • 7,5 stop di area tengah,

  • Sekitar 6,5 stop di area tepi.

Dalam test reviewer:

  • Handheld di shutter speed pelan lebih aman,

  • Dengan lensa OSS, kombinasi stabilisasinya terasa cukup “nempel” untuk vlog dan walk-and-talk ringan,

  • Untuk foto low light, ini membuka peluang main di ISO sedikit lebih rendah.

Catatan realistis:

  • Angka 7,5 stop ini klaim pabrik — pada kenyataannya hasilnya bisa bervariasi tergantung teknik dan lensa.

  • Tapi dibandingkan dengan A7 IV umumnya hasilnya : lebih stabil dan lebih bisa dipakailah.

5. Video: 4K 60p Full-Frame & 4K 120p dengan Crop

Untuk video, A7 V dirancang sebagai kamera hybrid yang serius:

  • 4K 60p: oversampled dari sekitar 7K, full-frame (tanpa crop)

  • 4K 120p: dengan crop sekitar 1,5× (mode Super 35)

  • 10-bit 4:2:2, dengan picture profile seperti S-Log3 dan S-Cinetone

Beberapa catatan dari reviewer luar:

  • Detail 4K 60p terasa bersih dan tajam,

  • 4K 120p memberi opsi slow motion yang cukup cinematic, dengan kompromi crop,

  • Rolling shutter jauh lebih minim dibanding A7 IV pada mode video.

Buat kreator konten:

  • Ini body yang cukup aman untuk YouTube, commercial ringan, konten brand, hingga dokumentasi event,

  • Tanpa harus naik ke seri cinema line nya Sony kayak FX series.

6. Layar, EVF, dan Konektivitas Modern

Layar “Flippy” 3,2" 2,1M dot

  • Resolusi layar naik drastis dibanding A7 IV,

  • Mekanisme vari-angle yang bisa tilt & flip ke depan:

    • Enak buat vlog,

    • Enak buat low angle / high angle,

    • Fleksibel untuk live view saat shoot di posisi aneh.

EVF

  • Resolusi EVF di A7 V meningkat,

  • Review lapangan melaporkan tampilan:

    • Lebih tajam,

    • Lebih enak untuk manual focus,

    • Lebih meyakinkan untuk preview exposure & color.

Konektivitas

  • Dua port USB-C (bisa dipakai terpisah untuk power & data),

  • WiFi 2,4 / 5 / 6 GHz dan Bluetooth versi terbaru.

Ini relevan kalau kalian:

  • Sering tethering ke laptop / device,

  • Sering live streaming,

  • Sering transfer file secara wireless ke perangkat lain.

7. Baterai, Media & Ergonomi

Baterai

  • Masih pakai NP-FZ100, baterai standar Sony modern,

  • Rating resmi sekitar 630 foto (EVF) dan 750 foto (LCD),

  • Reviewer luar biasanya menemukan angka real world bisa lebih tinggi tergantung pola pakai.

Media Penyimpanan

  • 2 slot kartu:

    • Slot 1: SD UHS-I/II atau CFexpress Type A,

    • Slot 2: SD UHS-I/II.

  • CFexpress Type A akan memberi kita :

    • Kecepatan lebih tinggi,

    • Buffer lebih lega saat burst 30 fps,

    • Tapi harga card cukup mahal.

Ergonomi

  • Grip lebih mantap,

  • Layout tombol mengikuti bahasa desain A7R V,

  • Masih minim hal-hal nyeleneh — tetap terasa “Sony banget”.

Hal yang Perlu Dianggap “Minus” atau Kompromi

  1. Slot CFexpress hanya Type A
    Lebih mahal dan lebih pelan dibanding Type B yang dipakai brand lain. Tapi ini juga sudah ada di Sony A7IV

  2. Auto ISO di mode still dibatasi sampai ISO 12.800
    Di atas itu harus manual, yang buat sebagian orang agak mengganggu.

  3. Tidak ada exposure di atas 30 detik dalam mode manual biasa
    Untuk lebih lama harus pakai Bulb + remote/timer.

  4. Menu dan kompleksitas fitur masih “overwhelming” untuk pemula
    A7 V jelas bukan kamera entry level buat belajar dari nol.

A7 V Cocoknya untuk Siapa?

Sangat Cocok untuk:

  • Fotografer hybrid yang kerja di foto & video sekaligus,

  • Wedding & event shooter yang butuh:

    • AF cepat,

    • 30 fps,

    • Video 4K yang aman,

  • Content creator serius yang mau satu body all-rounder,

  • User A7 III / A7 IV yang:

    • Sering merasa mentok di kecepatan,

    • Sering terganggu rolling shutter di video,

    • Butuh IBIS & AF yang lebih modern.

Kurang Cocok untuk:

  • Pemula total yang baru pegang kamera,

  • Fotografer landscape yang lebih peduli dynamic range dan nggak butuh 30 fps,

  • User yang mengejar “value paling murah” — karena A7 IV yang sekarang harganya turun tetap jadi opsi menarik.

Kesimpulan: Worth Upgrade dari A7 IV?

Dari kacamata user A7 IV, A7 V terasa seperti:

“Versi lebih mantap dan lebih cepat dari kamera yang selama ini sudah aman banget dipakai kerja.”

Poin yang paling signifikan:

  • Burst 30 fps,

  • Readout sensor jauh lebih cepat,

  • Video 4K 60p full-frame + 4K 120p dengan crop,

  • IBIS lebih kuat,

  • Layar & konektivitas lebih kekinian.

Kalau kerjaan kalian :

  • Banyak melibatkan momen cepat,

  • Butuh kombinasi foto dan video yang sama kuatnya,

  • Dan lu sudah invest di ekosistem Sony,

A7 V sangat layak dipertimbangkan sebagai body utama.

Kalau kalian lebih banyak foto santai, landscape, atau budget lagi dijaga,
A7 IV masih sangat bisa diajak buat kerja .