Godox AD200Pro II: Evolusi dari Flash Portabel Legendaris Godox AD200
Godox AD200 sudah lama menjadi salah satu “strobe andalan paling populer untuk fotografer yang butuh lighting portabel. Bukan flash yang paling mahal, bukan paling enteng, tapi justru paling sering dipakai kerja
LIGHTING
Fajar Kristiono
12/4/20254 min read


Godox AD200Pro II: Evolusi dari Flash Portabel Legendaris Godox AD200
Oleh G — VS Media
Godox AD200 sudah lama menjadi salah satu “strobe andalan paling populer untuk fotografer yang butuh lighting portabel. Bukan flash yang paling mahal, bukan paling enteng, tapi justru paling sering dipakai kerja karena:
Power 200Ws yang pas untuk 80% kebutuhan,
Bentuk compact dan ringan,
Ekosistem aksesori dan trigger yang luas.
Saya juga sudah menggunakan AD200 generasi pertama selama bertahun-tahun, jadi sudut pandang saya di review adalah:
“Saya pengguna AD200 lama yang mau melihat apakah AD200Pro II benar-benar kerasa seperti upgrade yang bagus dan tepat untuk kerja harian.”
Apa yang Baru di Godox AD200Pro II?
Secara garis besar, AD200Pro II membawa sejumlah penyempurnaan penting diantaranya adalah :
Recycle time lebih cepet dan lebih stabil
Konsistensi warna lebih baik
LCD & interface lebih mudah dibaca
Modelling light lebih usable
Performa burst dan manajemen panasnya lebih mateng
Tetap kompatibel penuh dengan ekosistem Godox X System
Yuk kita bahas satu per satu.
1. Power 200Ws yang Lebih Konsisten
Secara nominal, AD200Pro II tetap berada di level 200Ws—sama seperti generasi sebelumnya.
Tapi perbedaannya kerasa banget di stabilitas outputnya
Dalam pengalaman saya :
Output antar shoot lebih stabil,
Variasi exposure di burst panjang lebih kecil,
Penurunan power saat flash memanas lebih minim.
Untuk fotografer yang sering motret 20–100 frame berturut-turut (portrait, campaign, beauty), hal ini bikin hasil:
lebih konsisten,
editing lebih cepat,
workflow lebih predictable.
AD200 generasi pertama sudah bisa diajak kerja, tetapi Pro II kerasa banget upgradenya, lebih rapi dan profesional.
2. Recycle Time: Lebih Cepat
Ini salah satu peningkatan yang langsung kerasa.
Di Godox AD200 lama:
Recycle time di full power kadang terasa berat dan lebih lama
Ada momen di mana saya harus memastikan flash sudah siap.
Di AD200Pro II:
Recycle full power lebih cepet dan stabil,
Di setengah power dan seperempat power, flash ini nyaris instan,
Untuk portrait dan street fashion flash, performanya terasa sangat responsif.
AD200Pro II lebih dapat diandalkan untuk ritme kerja cepat,
Lebih jarang terjadi misfire di sesi panjang.
Bagi kalian yang ngerjain wedding, event, atau moment-based shooting, peningkatan recycle ini sangat terasa manfaatnya.
3. Kualitas Cahaya: Karakter Favorit yang Tetap Dipertahankan
Salah satu daya tarik AD200 adalah karakter cahayanya, terutama lewat:
Barebulb head yang kasih penyebaran cahaya yang lebih soft,
Kemampuan masuk ke berbagai modifier via Bowens mount adapter,
Output yang halus dan mudah dibentuk.
Di Godox AD200Pro II, karakter tersebut masih dipertahankan.
Untuk:
Portrait,
Outdoor fashion,
Produk skala kecil-menengah,
hasil cahayanya tetap:
soft,
natural,
dengan highlight–shadow transition yang enak untuk retouch.
Untuk pengguna AD200 lama, ini kabar baik: upgrade ini tidak mengubah “look” yang sudah disukai banyak fotografer.
4. Konsistensi Warna Antar Power Level
Ini adalah salah satu area di mana saya sangat menghargai peningkatan AD200Pro II.Di AD200 lama, pergeseran warna antar power level memang ada—walaupun masih aman untuk banyak job.
Di AD200Pro II:
Pergeseran warnanya lebih kecil,
Sequence foto panjang lebih stabil warna kulitnya,
Editing menjadi lebih efisien.
Reviewer luar juga mengonfirmasi peningkatan ini.
Secara praktis, hal kecil seperti stabilitas warna dapat sangat menghemat waktu saat kalian mengerjakan ratusan file portrait.
5. HSS Performance dan Penggunaan Outdoor
Untuk pemotretan outdoor, 200Ws adalah sweet spot: gampang dibawa, enteng, dan cukup kuat.
Dengan HSS, AD200Pro II:
Masih bisa kasih output usable sampai 1/2000–1/4000 (tergantung jarak & modifier),
Drop power di HSS tetap ada, tapi pattern-nya predictable,
Cocok untuk pakaiaperture lebar di siang hari.
bukan yang paling kuat di kelasnya,
tapi sangat reliable untuk portrait outdoor.
Untuk kalian yang suka karakter strobe di outdoor fashion, AD200Pro II ideal antara power dan portabilitas.
6. LCD, Interface, dan Modelling Light yang Lebih Baik
AD200Pro II kerasa banget lebih modern dari sisi usability:
LCD & Menu:
Lebih terang dan kontras,
Lebih mudah dibaca outdoor,
Navigasi group, channel, dan power lebih intuitif.
Modelling Light:
Tidak sekuat continuous light,
Tapi jauh lebih berguna dibanding generasi sebelumnya,
Cukup ngebantu untuk mengecek arah cahaya dan posisi highlight.
Perbaikan kecil semacam ini sangat terasa saat bekerja di studio kecil atau ruang indoor minim cahaya.
7. Baterai & Ketahanan Kerja
Daya tahan baterai adalah salah satu alasan kenapa AD200 banyak disukai fotografer seperti saya
Dalam pengalaman saya:
1 baterai bisa dipakai untuk ratusan shoot,
Untuk job standar portrait/wedding, biasanya cukup bawa 1–2 baterai cadangan,
Tidak ada penurunan performa signifikan meski dipakai dalam jangka panjang.
8. Build Quality & Ekosistem Godox
Dari sisi fisik:
Desain tetap compact “brick style”,
Konstruksi plastik tetapi terasa solid,
Sistem head-lock lebih presisi.
Namun kekuatan sebenarnya dari AD200Pro II tetap berada pada ekosistemnya:
Kompatibel dengan seluruh trigger Godox X System,
Bisa memakai barebulb atau speedlite-style head,
Bisa masuk ke semua modifier Bowens mount,
Terintegrasi dengan AD300, AD400, AD600, dan lainnya dalam satu workflow.
Untuk kalian yang sudah berada di ekosistem Godox, AD200Pro II adalah pilihan paling natural sebagai flash portabel utama.
Hal-hal yang Perlu Dipertimbangkan
Supaya review tetap seimbang, ini beberapa komprominya:
Tentu saja Godox AD200ProII ini tidak bisa menggantikan power 400–600Ws
Untuk group besar di outdoor siang, 200Ws mungkin tidak cukup.Modelling light masih terbatas
Cukup untuk preview arah jatuhnya cahaya, tetapi tidak untuk keperluan video.Bentuk brick kurang praktis untuk on-camera use
Flash ini memang didesain sebagai off-camera light.Harga di atas speedlight biasa
Lebih cocok untuk fotografer yang sudah tahu kebutuhan mereka.
AD200Pro II Cocok untuk Siapa?
Sangat cocok untuk:
Fotografer portrait (indoor maupun outdoor),
Fotografer wedding & prewedding,
Fotografer fashion/street flash,
Pengguna AD200 lama yang ingin stabilitas lebih baik,
Pengguna Godox X System yang ingin flash portable utama.
Kurang cocok untuk:
Pengguna yang mostly menggunakan flash on-camera,
Pemula yang belum butuh power 200Ws,
Kalian yang benar-benar membutuhkan power besar 400–600Ws.
Kesimpulan: Worth Upgrade dari AD200 Lama?
Dari perspektif seorang pengguna AD200 selama bertahun-tahun, AD200Pro II terasa seperti:
“Versi lebih advance dan lebih stabil dari flash yang selama ini sudah sangat bisa diandalkan.”
Peningkatan paling terasa adalah:
Recycle lebih cepat,
Konsistensi warna lebih baik,
LCD lebih mudah dibaca,
Modelling light lebih berguna,
Performa di job nyata terasa lebih tenang dan predictable.
Jika pekerjaan kalian:
melibatkan portrait, wedding, outdoor flash, atau campaign,
membutuhkan kit ringan tapi bertenaga,
atau kalian ingin lighting yang selalu siap tanpa drama,
maka AD200Pro II adalah pilihan yang sangat layak dipertimbangkan sebagai flash portabel utama.
Untuk kebutuhan ringan atau pemula, AD200 lama atau speedlight bagus tetap bisa menjadi alternatif ekonomis.
